Alamat : PP MATHLA'UL FALAH Jl. Jaro Salim No.415 Sindang Anom Sekampung Udik Lampung Timur Hp.081369704578

Sabtu, 03 November 2012

Makalah monitoring dan evaluasi kurikulum

    PEMANTAUAN (MONITORING) DAN EVALUASI KURIKULUM
    A. Pengertian Pemantauan (Monitoring).
    Menurut Websterns monitoring atau pemantauan yaitu kegiatan yang dilakukan untuk mengecek penampilan dan aktifitas yang dikerjakan .
    Kegiatan monitoring terhadap pelaksanaan kurikulum pada dasarnya dimaksudkan untuk mengetahui sampai di mana kurikulum baru itu telah dilaksanakan di sekolah-sekolah dan persoalan-persoalan apa ang dirasakan di dalam melaksanakan kurikulum tersebut. Dengan kata lain, kegiatan monitoring ini sebenarnya merupakan kegiatan mengikuti jalannya pelaksanaan kurikulum di sekolah pada tahun-tahun permulaan ditetapkannya kurikulum tersebut.
    Sasaran di dalam kegiatan monitoring ini lebih dipusatkan pada pemantauan terhadap kelancaran proses pelaksanaan kurikulum serta sarana yang diperlukan di dalam kegiatan pelaksanaan tersebut. Segi hasil belajar murid tidak menjaadi sasaran utama di dalam kegiatan monitoring ini.
    Untuk mengumpulkan keterangan di dalam pelaksanaan monitoring tersebut dapat digunakan wawancara, observasi maupun angket untuk para pelaksana. Monitoring dilakukan pada tahun-tahun permulaan dilaksanakanna kurikulum baru di sekolah-sekolah, dimana kegiatan ini dilakukan oleh pihak pengembang kurikulum untuk mengambil tindakan guna memperlancar penyebaran dan pelaksanaan kurikulum di sekolah-sekolah.
    B. Cara Pelaksanaan Monitoring.
    Cara pelaksanaan pemantauan (monitoring) terhadap kurikulum dapat dilakukan melalui dua cara yaitu cara langsung dan tidak langsung. Kedua cara tersebut dilakukan dengan seperangkat kegiatan monitoring yang sama yaitu kegiatan ang berkaitan dengan mengumpulkan, mencatat, mengolah informasi dan pelaksanaan suatu proyek; kemudian dituangkan dalam suatu laporan monitoring.3
    1.      Pemantaun Langsung
    Pengertian pemantauan langsung adalah pemantauan yang dilakukan dengan cara mengunjungi lokasi proyek. Dengan cara demikian petugas monitoring dapat secara bebas mengumpulkan informasi ang diperlukan. Agar pengumpulan informasi dapat berjalan secara efesien maka diperlukan strategi pengumpulan data yaitu;
    a)             Mempersiapkan instrument pengumpulan data ; misalnya dengan menyiapkan daftar isi.
    b)             Menggali informasi pada orang-orang penting yang memegang posisi dalam pelaksanaan kurikulum tersebut.
    c)             Melakukan pemantauan langsung ke lapangan dan petugas monitoring dapat mencatat informasi yang diperlukan sesuai dengan kehendaknya (sesuai dengan tujuan monitoring).
    Contoh daftar isi ;
    Komponen
    Segi yang dipantau
    Komentar hasil pemantauan
    1. Tujuan
    a. Pelaksanaan
    1. Apakah pelaksanaan kurikulum berjalan dengan baik?
    2. Apakah sarana pelaksanaan kurikulum sudah ada?
    b. Relevansi
    1. Apakah pelaksanaan kurikulum sesuai dengan relevan dengan kebutuhan masyarakat?
    2. Apakah serasi dengan kebutuhan masyarakat?

    Berdasarkan pembahasan diatas pemakalah menganalisa tentu saja dalam pelaksanaan monitoring secara langsung ini terdaapat kelebihan dan kelemahannya, kelebihan cara ini diantaranya sebagai berikut;
    v  Didapatkan data yang sesuai dengan yang dimaksudkan.
    v  Data yang dikumpulakan adalah data yang relative lebih akurat karena data dikumpulkan sendiri oleh petugas monitoring dan merupakan data primer.
    v  Dengan cara langsung ini petugas bukan saja mengumpulan data tetapi juga dapat memberikan saran-saran bila tidak sesuai dengan apa yang direncanakan.
    Sedangkan kelemahan dari cara monitoring langsung ini antara kain dapat disebutkan ;
    v   Memerlukan biaya yang relative besar karena bukan saja factor jarak (tranformasi) tetapi juga untuk mengirim petugas monitoring ke lokasi.
    v   Memerlukan ketelitian yang lebih, sebab dengan wawancara langsung, seringkali hasilnya tidak sesuai bila petugas monitoring tidak pandai-pandai mengali data yang baikdan benar.
    2.      Pemantauan Tidak Langsung.
    Cara ini menghendaki petugas monitoring tidak perlu terjun langsung ke lokasi; tetapi penggalian data dilakukan dengan cara mengirim seperangkat daftar isian untuk diisi oleh orang lain di lokasi penelitian. Cara tidak langsung ini juga dapat dilakukan dengan mengumpulkan data melalui laporan-laporan yang dibuat pimpinan pemantau.[1]
    Seperti halnya pemantauan langsung, cara ini pun penurut pemakalah masih terdapat kelebihhan dan kekurangannya, kelebihan dari cara ini yaitu ;
    v  Relative murah, karena petugas tidak perlu pergi ke tempat lokasi.
    v  Responden tidak perlu ragu-ragu atau malu dalam mengisi daftar isian. Dan juga bila terdapat kritik atau saran maka dapat dituliskan secara bebas.
    v  Pelaksanaannya relative mudah bil daftar isiantersebut dilengkapi dengan cara pengisian.
    v  Data yang dikumpulkan dapat sebanyak mungkin; sesuai yang dikehendaki tanpa ada hambatan biaya yang berarti.
    Sedangkan kelemahannya yaitu;
    v  Baik-buruknya data sulit dicek.
    v  Adanya perbedaan persepsi dalam pengisian daftar isian.
    v  Masalah muncul bila daftar isian jatuh pada responden yang serius mengisi daftar isian.
    v  Hasil isian tidak relative sesuai dengan kenyataan
    C.      Pengertian Evaluasi Kurikulum
    Pemahaman mengenai pengertian evaluasi kurikulum dapat berbeda-beda sesuai dengan pengertian kurikulum yang bervariasi menurut para pakar kurikulum. Oleh karena itu penulis mencoba menjabarkan definisi dari evaluasi dan definisi dari kurikulum secara per kata sehingga lebih mudah untuk memahami evaluasi kurikulum. Pengertian evaluasi menurut joint committee, 1981 ialah penelitian yang sistematik atau yang teratur tentang manfaat atau guna beberapa obyek. Purwanto dan Atwi Suparman, 1999 mendefinisikan evaluasi adalah proses penerapan prosedur ilmiah untuk mengumpulkan data yang valid dan reliabel untuk membuat keputusan tentang  suatu program. Rutman and Mowbray 1983 mendefinisikan evaluasi adalah penggunaan metode ilmiah untuk menilai implementasi  dan outcomes suatu program yang berguna untuk proses membuat keputusan.
     Chelimsky 1989 mendefinisikan evaluasi adalah suatu metode penelitian yang sistematis untuk menilai rancangan, implementasi dan efektifitas suatu program. Dari definisi evaluasi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa evaluasi adalah penerapan prosedur ilmiah yang sistematis untuk menilai rancangan, implementasi dan efektifitas suatu program. Sedangkan  pengertian kurikulum adalah :[2]
    a)      Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Pasal 1 Butir 19 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional)
    b)      Menurut Grayson (1978), kurikulum adalah suatu perencanaan untuk mendapatkan keluaran (out- comes) yang diharapkan dari suatu pembelajaran. Perencanaan tersebut disusun secara terstruktur untuk suatu bidang studi, sehingga memberikan pedoman dan instruksi untuk mengembangkan strategi pembelajaran (Materi di dalam kurikulum harus diorganisasikan dengan baik agar sasaran (goals) dan tujuan (objectives) pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Sedangkan menurut Harsono (2005), kurikulum merupakan gagasan pendidikan yang diekpresikan dalam praktik. Dalam bahasa latin, kurikulum berarti track atau jalur pacu. Saat ini definisi kurikulum semakin berkembang, sehingga yang dimaksud kurikulum tidak hanya gagasan pendidikan tetapi juga termasuk seluruh program pembelajaran yang terencana dari suatu institusi pendidikan.[3]
    Dari pengertian evaluasi dan kurikulum di atas maka penulis menyimpulkan bahwa pengertian evaluasi kurikulum adalah penelitian yang sistematik tentang manfaat, kesesuaian efektifitas dan efisiensi dari kurikulum yang diterapkan. Atau evaluasi kurikulum adalah proses penerapan prosedur ilmiah untuk mengumpulkan data yang valid dan reliable untuk membuat keputusan tentang kurikulum yang sedang berjalan atau telah dijalankan.
    Evaluasi kurikulum ini dapat mencakup keseluruhan kurikulum atau masing-masing komponen kurikulum seperti tujuan, isi, atau metode pembelajaran yang ada dalam kurikulum tersebut. Secara sederhana evaluasi kurikulum dapat disamakan dengan penelitian karena evaluasi kurikulum menggunakan penelitian yang sistematik, menerapkan prosedur ilmiah dan metode penelitian. Perbedaan antara evaluasi dan penelitian terletak pada tujuannya. Evaluasi bertujuan untuk menggumpulkan, menganalisis dan menyajikan data untuk bahan penentuan keputusan mengenai kurikulum apakah akan direvisi atau diganti. Sedangkan penelitian memiliki tujuan yang lebih luas dari evaluasi yaitu menggumpulkan, menganalisis dan menyajikan data untuk menguji teori atau membuat teori baru.[4]
    Fokus evaluasi kurikulum dapat dilakukan pada outcome dari kurikulum tersebut (outcomes based evaluation) dan juga dapat pada komponen kurikulum tersebut (intrinsic evaluation). Outcomes based evaluation merupakan fokus evaluasi kurikulum yang paling sering dilakukan. Pertanyaan yang muncul pada jenis evaluasi ini adalah “apakah kurikulum telah mencapai tujuan yang harus dicapainya?” dan “bagaimanakah pengaruh kurikulum terhadap suatu pencapaian yang diinginkan?”. Sedangkan fokus evaluasi intrinsic evaluation seperti evaluasi sarana prasarana penunjang kurikulum, evaluasi sumber daya manusia untuk menunjang kurikulum dan karakteristik mahasiswa yang menjalankan kurikulum tersebut.[5]
    D. Tujuan Evaluasi Kurikulum.
    Evaluasi pelaksanaan kurikulum bertujuan untuk mengukur seberapa jauh penerapan kurikulum berstandar nasional dipakai sebagai pedoman pengembangan dan pelaksanaan kurikulum di daerah/sekolah, sehingga pelaksanaan kurikulum dapat dimengerti, dipahami, diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan dianalisa oleh peserta didik. Evaluasi dilakukan pada setiap tahapan pelaksanaan pengembangan kurikulum sebagai upaya untuk mengkaji ulang pelaksanaan kurikulum pada setiap jenjang pendidikan.
    Evaluasi untuk program pelaksanaan pengembangan kurikulum di daerah memerlukan indikator keberhasilan sebagai tolak ukur pencapaian pelaksanaan kurikulum. Indikator keberhasilan kurikulum mencakup:
    1. Indikator keberhasilan sosialisasi kurikulum
    2. Indikator keberhasilan penyusunan silabus
    3. Indikator keberhasilan penyusunan program tahunan dan semester
    4. Indikator keberhasilan penyusunan rencana pembelajaran
    5. Indikator keberhasilan penyusunan bahan ajar
    6. Indikator keberhasilan pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar
    Menyimak pembahasan di atas maka kami sebagai pemakalah menganalisa bahwa tujuan evaluasi kurikulum untuk mengetahui apakah sasaran yang telah ditetapkan tercapai atau tidak setelah kurikulum itu diimplementasikan, Selain itu, evaluasi kurikulum dimaksud juga untuk mengetahui validitas tujuan atau sasaran kurikulum itu sendiri, termasuk penilaian apakah kurikulum itu sesuai dengan tingkat kecerdasan pelajar atau anak didik tertentu, apakah mode intruksional yang dipakai yang terbaik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, apakah materi yang direkomendasikan terbaik untuk mencapai tujuan kurikulum atau tujuan intruksional yang diinginkan.
    E. Ruang Lingkup Evaluasi Kurikulum.
    Evaluasi terhadap input kurikulum mencakup evaluasi semua sumber daya yang dapat menunjang program pendidikan,seperti dana, sarana, tenaga, konteks social dan penilaian terhadap siswa sebelum menempuh program.
    Evaluasi proses mencakup penilaian terhadap strategi pelaksanaan kurikulum mencakup proses belajar mengajar, bimbingan penyuluhan, administrasi supervise, sarana intruksional, penilaian hasil belajar.
    Evaluasi output/ outcome adalah penilaian terhadap lulusan pendidikan baik secara kualitatif maupun kuantitatif, sesuai dengan program yang di tempuhnya.
    Evaluasi dampak kurikulum, artinya penilaian terhadap kemampuan lulusan dalam melaksakan tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya sesuai dengan profesi yang disandangnya. Lebih jauh dari itu menilai kompetensi lulusan dari sudut pribadi, profesi dan sebagai anggota masyarakat.[6]
    F. Jenis Evaluasi Kurikulum.
    Ada beberapa evaluasi kurikulum yang kami dapat dalam buku pengembangan kurikulum bahan belajar I, karangan Prof. Drs. Soedarminto, dkk yaitu ;
    1. Evaluasi reflektif merupakan jenis evaluasi kurikulum yang memusatkan perhatiannya terhadap kurikulum sebagai ide.
    2. Evaluasi rencana merupakan jenis evaluasi yang banyak dilakukan orang terutama setelah banyak inovasi yang diperkenalkan dalam pengembangan kurikulum dan setelah teknologi pengembangan kurikulum sebagai rencana menghasilkan format-format tertentu.
    3. Evaluasi proses merupakan jenis evaluasi yang digunakan sebagai proses untuk memperkuat pengertian kurikulum sebagai proses yang terjadi di sekolah.
    4. Evaluasi hasil merupakan jenis evaluasi kurikulum yang paling tua yaitu evaluasi yang digunakan untuk mengetahui kadar hasil belajar siswa dalam pengertian pengetahuan.[7]
    G. Langkah-langkah Evaluasi Kurikulum.
    Pada dasarnya langkah-langkah dalam mengevaluasi kurikulum ada 2 langkah yaitu;
    1) Tahap Persiapan
    Tahap persiapan pada dasarnya menentukan apa dan bagaimana penilaian harus dilakukan. Artinya, perlu rencana yang jelas mengenai kegiatan penilaian termasuk alat dan sarana yang diperlukan. Ada beberapa langkah yang harus dikerjakan dalam tahap persiapan ini, yakni;
    Menyusun Term of reference (TOR) penilaian, sebagai rujukan pelaksanaan penilaian. Dalam TOR ini dijelaskan target dan sasaran penilaian, lingkup atau objek yang dinilai, organisasi yang menangani penilaian serta biaya pelaksanaan penilaian.
    Klasifikasi, artinya mengadakan penelaahan perangkat evaluasi seperti tujuan yang ingin dicapai, isi penilaian, strategi yang digunakan, sumber data, instrument dan jadwal penilaian.
    Ujicoba penilaian ( Try-out), yakni melaksanakan teknik dan prosedur penilaian di luar sample penilaian. Tujuan utama adalah untuk melihat keterandalan alat-alat penilaian dan melatih tenaga penilai termasuk logistiknya, agar kualitas data yang kelak diperoleh lebih meyakinkan.
    2) Tahap Pelaksanaan
    Setelah uji coba dilaksanakan dan perbaikan /penyempurnaan prosedur, teknik serta instrumen penelitian, langkah berikutnya adalah melaksanakan penilaian. Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam tahap pelaksanaan ini antara lain;
    Pengumpulan data di lapangan artinya melaksanakan penilaian melalui instrumen yang telah dipersiapkan terhadap sumber data sesuai dengan program yang telah direncanakan.
    Menyusun dan mengolah data hasil penilaian baik data yang dihasilkan berdasarkan persepsi pelaksana kurikulum dan kelompok sasaran kurikulum maupun data berdasarkan hasil amatan dan monitoring penilai.
    Menyusun deskripsi kurikulum tersebut, berdasarkan data informasi yang diperoleh dari hasil penilaian.
    Menentukan judgment terhadap deskripsi kurikulum berdasarkan criteria tertentu yang telah ditentukan.judgment dapat menggunakan dua macam logika yakni logika vertical dan horizontal.
    Pembahasan dan pengukuhan hasil- hasil penilaian dalam satu pertemuan khusus yang melibatkan tim penilai dengan pelaksana kurikulum, pengambilan keputusan dan mungkin dari unsur lain yang relevan, sangat diperlukan, sebelum hasil –hasil tersebut dimanfaatkan.
    H. Rumusan Masalah.
    Menyimak seluruh pembahasan pemantauan evaluasi kurikulum, mulai dari pengertian, tujuan, ruang lingkup, jenis dan langkah dalam memantau & mengevaluasi kurikulum, pemakalah mengindentifikasi masalah seputar pemantauan & evaluasi kurikulum sebagai berikut ;
    1) Apakah pemantauan & evaluasi kurikulum di sekolah selama ini berjalan dengan baik?
    2) Apakah pemerintah memperhatikan dampak positif dan negative dari KTSP yang telah dijalankan di sekolah-sekolah?
    3) Kapankah pemerintah melakukan pemantauan & evaluasi kurikulum ke sekolah-sekolah?
    4) Bagaimana mekanisme yang dilakukan pemerintah dalam mengevaluasi kurikulum di sekolah?
    5) Bagaimana pemerintah dan pihak sekolah mencermati fenomena ini?
    6) Apakah dari KTSP ini menghasilkan OUTPUT yang berkualitas dan bermutu?
    7) Factor-faktor apakah yang menghambat dalam memantau & mengevaluasi kurikulum?
    Berdasarkan identifikasi masalah di atas, kami memprioritaskan masalah yaitu:
    1) Apakah evaluasi kurikulum di sekolah selama ini berjalan dengan baik?
    2) Kapankah pemerintah melakukan evaluasi kurikulum ke sekolah-sekolah?
    3) Factor-faktor apakah yang menghambat dalam mengevaluasi kurikulum?
    I. Analisis Swot
    1.  Kekuatan; Peningkatan Mutu dan Perbaikan Kurikulum
    Evaluasi kurikulum adalah penelitian yang sistematik tentang manfaat, kesesuaian efektifitas dan efisiensi dari kurikulum yang diterapkan. Komponen–komponen yang seharusnya ada dalam kurikulum, yaitu: tujuan dan sasaran, seleksi dan organisasi bahan dan isi pelajaran, bentuk dan kegiatan belajar mengajar, serta evaluasi hasil belajar.
    Pemakalah menganggap bahwa Evaluasi Kurikulum Memegang Peranan Penting Baik Dalam Peningkatan mutu lulusan, maupun Pada Pengambilan keputusan perbaikan dalam Kurikulum. Hasil-hasil evaluasi kurikulum dapat digunakan oleh para pemegang kebjaksanaan pendidikan dan para pemegang kurikulum dalam memilih dan menetapkan kebjaksanaan pengembangan system pendidikan dan pengembangan model Kurikulum yang digunakan. Hasil-hasil evaluasi kurikulum juga dapat digunakan oleh Guru-Guru, Kepala Sekolah Dan Para Pelaksana Pendidikan Lainnya, Dalam Memahami Dan Membantu Perkembangan Siswa, Memilih Bahan Pelajaran,Memilih Metode Dan Alat-Alat Bantu Pelajaran, Cara Penilaian Serta Fasilitas Pendidikan Lainnya.
    Memperbaiki Pengajaran, disamping Untuk Keperluan Pengukuran Efek Atau Pengaruh Pengajaran Evaluasi kurikulum Bertujuan Pula Untuk Memperoleh Gambaran Ataupun Inpormasi Tentang Bagian-Bagian Pelajaran Yang Masih Belum Dipahami Oleh Para Peserta Didik. Oleh karenanya, menurut kami evaluasi mempunyai kekuatan dan peranan penting dalam meningkatkan mutu pendidikan dan perbaikan kurikulum kedepan.
    2.                           Hambatan : Anggaran Yang Minim.
    Dengan anggaran yang minim untuk mempersiapkan dalam mengevaluasi kurikulum yang berjalan kami rasa sebagai factor utama dalam mengabaikan kurikulum. Hal tersebut berimbas pada proses evaluasi kurikulum yang dijalankan hanya berkisar ‘umum’ saja. Dengan kata lain kurang menyentuh hal yang urgen, seperti penerapannya di lapangan beserta problematikanya.
    Seperti yang sudah disinggung, bahwa sekolah mempunyai wewenang dalam menyusun kurikulumnya. Hasilnya pun tak berimbang di tiap sekolah. Penyebab ketidakberimbangan ini, terjadi karena beragamnya persepsi mengenai tujuan kurikulum sekolah secara makro. ”Arahnya sudah mulai diletakkan tetapi petanya masih belum jelas. Sekolah diarahkan menuju Building Future Education tapi untuk menuju orang yang lulus berkualitas di masa depan kemudian berjiwa wirausaha itu langkahnya seperti apa? Kompetensi gurunya harus seperti apa? Kultur Pendidikan Sekolah seperti apa?,” kami juga menganggap belum ada sosialisasi ke arah sana. Nampaknya, evaluasi kurikulum tersebut hanya politik belaka. Tak ada evaluasi kurikulum lebih lanjut perihal keefektifitasan KTSP ini. Pihak daerah terkesan melepas sekolah tanpa memberikan arah tujuan yang jelas.
    3.             Peluang; Memperoleh Data Yang Akurat Untuk Mengambil Langkah Yang Tepat.
    Evaluasi kurikulum diadakan untuk menghasilkan informasi yang diperlukan dalam perecanaan Program, Khususnya Dalam Penentuan Tujuan Dan Program Kuriklum. Dan Evaluasi Ini Diadakan Untuk Menghasilkan Informasi Yang Diperlukan Dalam Penyiapan Dan Perbaikan Peralatan Pendidikan Yang Meliputi Bahan Ajar,Sarana / Alat Penunjang Media Pengajaran Stap Pengajar, dan Sebagainya.
    Seperti yang telah disinggung diatas, bahwa dalam memperoleh data terhadap kurikulum dapat dilakukan melalui dua cara yaitu cara langsung dan tidak langsung. Kedua cara tersebut dilakukan dengan seperangkat kegiatan monitoring yang sama yaitu kegiatan ang berkaitan dengan mengumpulkan, mencatat, mengolah informasi dan pelaksanaan suatu proyek; kemudian dituangkan dalam suatu laporan monitoring.
    Peluang yang akan diperoleh evaluator adalah mendapatkan informasi atau data yang relevan, dan akurat. Namun tentu saja ini harus dengan kerja keras evaluator dalam menggali, memproleh dan mengolah data yang telah di dapat. Semua ini tidak lepas dari tantangan yang akan dihadapi oleh evaluator, dan akan kami paparkan tentang tantangan yang akan dihadapi evaluator.
    Kami selaku pemakalah menganggap diperlukan efektifitas evaluator dalam menggali informasi/data secara mendetail. “kami rasa harus lebih radikal. Seperti Guru-guru yang mengajar sembarangan harus ditindak. Sudah tentu tindakan tersebut harus dilandasi dengan evaluasi yang adil pula. kami merasa penilaian terhadap guru dari siswa haruslah jujur.
    4.        Tantangan; Dari Situasi Sampai Data Yang Tidak Relevan
    Merujuk pada implementasi KTSP paling tidak evaluator menghadapi tiga tantangan besar, yaitu tantangan pada bidang pengumpulan, pencatatan dan pengolahan data. Implementasi KTSP berimplikasi serangkaian tuntutan yang harus dipenuhi oleh seorang evaluator dalam menjalan tugas keprofesionalannya. Tugas profesional seorang evaluator antara lain harus mampu: menganalisis, menguasai dan menggali informasi kurikulum dalam bentuk teori dan praktek; menguasai materi yang akan di evaluasi; membuat rencana evaluasi. memilih dan mengembangkan materi evalusi kurikulum dengan memperluas dan memperdalam dasar-dasar kurikulum yang lebih kuat dan mendasar; memilih dan menggunakan metode evaluasi yang tepat. Berinteraksi (berkomunikasi) secara efisien dan efektif; menjalin kerja sama dengan instansi lain yang terkait dengan pembelajaran yang akan dievaluasi; mengembangkan media pembelajaran; memilih dan menggunakan sumber informasi; memanfaatkan sarana dan lingkungan; memilih dan menetapkan materi kontekstual dengan kebutuhan lapangan kerja; menerapkan strategi evaluasi yang lebih menekankan pada kebermaknaan hasil belajar; mengelola informasi(information management); melaksanakan praktek dengan menghubungkan dan menyesuaikan dengan tuntutan kebutuhan lapangan kerja; mengembangkan alat dan melaksanakan evaluasi hasil belajar, secara menyeluruh yang mencakup aspek kognitif, afektif, psychomotorik serta intelektual skill; memberi layanan bimbingan kepada guru; dapat membagi perhatian terhadap proses dan hasil belajar secara profesional; membaca hasil penelitian dan publikasi lain yang bermanfaat bagi pengembangan diri dan profesinya; melakukan penelitian sederhana (action research); serta memiliki wawasan global.
    Tantangan yang paling mendasar dalam mengevaluasi kurikulum adalah perolehan data yang tidak sesuai dengan situasi dan data yang sebenarnya, evaluator cendrung mendapatkan informasi global disbanding dengan informasi sfesifik dan mendetail, sehingga informasi yang sempit tersebut menyulitkan evaluator dalam mengambil keputusan dan menentukan kebijakan yang tepat terhadap kurikulum yang dijalankan sekolah tertentu.
    Pada realitanya, evaluasi yang dilaksanakan disekolah selama ini cendrung sudah diketahui pihak sekolah sebelum evaluator datang ke sekolah tersebut, sehingga dari pihak sekolah sudah memperbaiki keadaan, situasi, proses pembelajaran sampai SBM (system belajar mengajar). Sehingga ketika evaluator melakukan evaluasi informasi yang didapat cendrung baik dan tanpa perbaikan. Tantangan inilah yang seharusnya dapat ditanggulangi oleh pihak evaluator guna memproleh, mengunakan dan mengelola data yang relevan untuk peningkatan mutu dan perbaikan kurikulum. Maka kami memberikan solusi mengenai segala kendala dan tantangan evaluator yang dihadapi.
    J. Solusi .
    Setelah mengamati berbagai masalah yang telah kami paparkan, terdapat beberapa solusi untuk pemecahan masalah tersebut, diantaranya;
    1.         Netral ;
    Artinya, pemantau dan evaluator dilarang untuk berpihak pada pihak sekolah, baik kepala sekolah maupun guru yang mengajar dan melaksanakan kurikulum tersebut, isi, tujuan dan metode serta seluruh komponen yang berkaitan dengan kurikulum harus dievaluasi secara maksimal. Ciri netral ini terutama harus tercermin dengan jelas dalam kinerja pemantau dan evaluator yang berkaitan dengan perencanaan dan pelaksanaan kurikulum pemantauan kurikulum.
    2.    Akuntabel dan transparan dalam melaksanakan pemantauan dan evaluasi kurikulum.
    pemantau harus menerapkan prinsip akuntabilitas dan transparansi dalam pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kurikulum terutama dalam pengelolaan dan pelaporan kegiatan. Salah satu masalah yang dihadapi oleh pemantau kurikulum adalah kurangnya akuntabilitas dan transparansi dalam pelaksanaan pemantauan sehingga timbul citra buruk pemantau yang dianggap tidak jujur dalam pengelolaan pemantauan.
    3.        Profesional dalam melaksanakan pemantauan dan evaluasi.
    Profesional dalam hal ini bukanlah berarti memiliki tujuan ‘profit’ dengan menetapkan‘tarif’ bagi pekerjaan pemantauan. Profesional dalam hal ini berarti bahwa seluruh pemantauan mulai dari perrencanaan sampai pelaporan dilaksanakan sesuai dengan tata cara pemantauan kurikulum yang berlaku universal serta taat terhadap peraturan berlaku yang berkaitan dengan kegiatan pemantauan kurikulum.
    4.         Efisien.           
    Dalam perrencanaan maupun pelaksanaan pemantauan sampai pelaporan hasil pemantauan, organisasi pemantau diharap dapat bersikap hemat dalam penggunaan biaya dan sumber daya lain dengan semaksimal mungkin menggunakan sumber daya dan kapasitas institusional yang ada atau dengan menjalin kerjasama dengan organisasi /institusi lain.
    5.         Inklusif dan kooperatif :
    Pemantau diharap tidak bersikap eksklusif atau diskriminatif dalam menjalankan kegiatan pemantauan. Kerjasama yang baik guna peningkatan mutu dan perbaikan kurikulum
    Kesimpulan
    Adapun kesimpulan dari makalah kami ini adalah sebagai berikut ;
    1.      Kegiatan monitoring terhadap pelaksanaan kurikulum pada dasarnya dimaksudkan untuk mengetahui sampai di mana kurikulum baru itu telah dilaksanakan di sekolah-sekolah dan persoalan-persoalan apa ang dirasakan di dalam melaksanakan kurikulum tersebut.
    2.      Cara pelaksanaan pemantauan (monitoring) terhadap kurikulum dapat dilakukan melalui dua cara yaitu cara langsung dan tidak langsung.
    3.      Evaluasi kurikulum adalah penelitian yang sistematik tentang manfaat, kesesuaian efektifitas dan efisiensi dari kurikulum yang diterapkan.
    4.      Evaluasi pelaksanaan kurikulum bertujuan untuk mengukur seberapa jauh penerapan kurikulum berstandar nasional dipakai sebagai pedoman pengembangan dan pelaksanaan kurikulum di daerah/sekolah, sehingga pelaksanaan kurikulum dapat dimengerti, dipahami, diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan dianalisa oleh peserta didik.
    5.      Jenis Evaluasi Kurikulum ; Evaluasi reflektif, Evaluasi rencana, Evaluasi proses, Evaluasi hasil.
    6.      Dalam pemantauan dan evaluasi setidaknya harus; Netral, Akuntabel dan transparan, Profesional, Efisien, Inklusif dan kooperatif.
    DAFTAR PUSTAKA
    Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan, Direktorat Pembinaan Akademik dan Kemahasiswaan,(2003). Buku II –Kurikulum Program Studi.
    Lindeman, M. (2007). Program Evaluation. [Internet]. Available from: < ww.tedi.uq.edu.au/conferences/A_conf/papers/Isaacs.html >  Accessed 3 July 2007].
    Posner, G.J., (2004). Analyzing The Curriculum. Mc Graw Hill. United States. from: < http://www.socialresearchmethods.net/kb/intreval.php>
    Prof. Drs. Soedarminto, dkk, Pengembangan Kurikulum Bahan Belajar, Universitar Terbuka, Depdikbud, Jakarta; 1999.
    Silver,  H. (2004). Evaluation Research in Education. [Internet]. Available from: outh.ac.uk/resined/evaluation/index.htm >[Accessed 3 July 2007].
    Soekartawi, DR., Monitoring dan Evaluasi Proyek Pendidikan, PT Dunia Pustaka Jaya, Jakarta; 1995.
    oetopo Hendyat, & Soemanto Wasty, Drs,. Pembinaan dan pengembangan Kurikulum, PT Bumi Aksara, Jakarta; 1993.
    Trochim, W.M.K. (2006). Introduction to Evaluation. [Internet]. Available from;< http://www.socialresearchmethods.net/kb/intreval.php>


    [1] . Soekartawi, DR., Monitoring dan Evaluasi Proyek Pendidikan, PT Dunia Pustaka Jaya, Jakarta; 1995. Hal ; 45-46




    [2] Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan, Direktorat Pembinaan Akademik dan Kemahasiswaan,(2003). Buku II –Kurikulum Program Studi.
    [3] Silver,  H. (2004). Evaluation Research in Education. [Internet]. Available from: outh.ac.uk/resined/evaluation/index.htm >[Accessed 3 July 2007].

    [4]Lindeman, M. (2007). Program Evaluation. [Internet]. Available from:    < ww.tedi.uq.edu.au/conferences/A_conf/papers/Isaacs.html >  Accessed 3 July 2007].
    [5]Posner, G.J., (2004). Analyzing The Curriculum. Mc Graw Hill. United States.

    [6] Trochim, W.M.K. (2006). Introduction to Evaluation. [Internet]. Available from:                               < http://www.socialresearchmethods.net/kb/intreval.php>




    8.

    [7] Prof. Drs. Soedarminto, dkk, Pengembangan Kurikulum Bahan Belajar, Universitar Terbuka, Depdikbud, Jakarta; 1999. Hal 359-362


Jumat, 02 November 2012

hizbul autad dan hizbunashr

     


                      ١. لرضاءالله تعالى ولقبول المسؤول له الفاتحه ..............
    ٢. الى حضرة النبي المصطفى محمد صلى الله عليه وسلم وعلى اله وذريته واهل بيته واصحابه الكرام سيدنا ابى بكر الصديق وعمر ابن الخطاب  وعثمان ابن العفان  وعلي ابن ابي طا لب وتابع وتابع التابعين لهم باءحسان الى  يوم الدين رضى الله عنهم الفاتحه...............
    ٣. والى حضرة نبي الله ادم وامينا حوي ونبي الله ابراهيم واسماعيل ونبي الله  حضير وسليمان عليهم الصلواة والسلام ثم الى حضرة  جميع الانبياء والمرسا لين والشهداء والصالحين  والمفسرين والمحد ثين والمعرفين والعلماء العاملين والملائكه المقربين  سيدنا جبريل وميكائيل وعزرائيل واسرافيل ومنكر ونكر ورقيب وعتيت ومالك  ورضوان وحملة العرش عليهم الصلاة والسلام لهم الفاتحه ..
    ٤. والى حضرة سلطان الاولياء العارفين القطب الرباني والغوث الصمداني الشيخ عبدالقادير الجيلاني  وسيد الصوفية مولنا الشيخ جنيد البغدادي والشيخ بهاء الدين النقسبندى وحجة الاسلام ابي حميد محمد بن محمد الغزالى والشيخ عطاء الله السكندارى والشيخ ابى يزيد البسطامى وصفوة الاولياء الشخ ابى الحسن  الشاذلي  قدس الله سرهم واعاد علينا ببركتهم وكرمتهم لهم الفا تحه .............
    ٥.والى حضرة جميع الاولياء من مشارق الارض الى مغا ر بيها وبرها وبحرها
    خصوصا جميع الاولياء التسعة فى الجاوية لهم الفاتحة
    ٦.  والى حضرة مشيخنا الشيخ سوريادريو جربون و الشيخ ابراهيم انجالين بانيواعى و الشيخ دمياطى كليمور بانيواعى و الشيخ  امام غزالى عبد الرحمن  والشيخ احمد نورالد ين النواوى واستاذنا لقمن الحكيم الرمونى وازواجهم واهلهم واولدهم وتلاميذهم واتباعهم نفع الله بعلومهم لهم الفاتحه.............   
    ٧.  والى حضرة ابينا وامينا ومن اجازني هذا الدعاء واهله وتلاميذه واتباعه لهم  الفاتحه ......................



    خزب الاوتاد
    الله الكافى وقصد الكافى ووجدت الكافى لكل الكافى كفاني الكافى ونعم الكافى ولله الحمد اللهم اني اسئلك واتواسل اليك باسم الاعظام بجاه سيدنا محمد صلى الله عليه وسلم ان تجعل الخلق صحبة ومحبة وهيبة مني بفضل سيد عدنان وعطف قلوب العالمين باسرها علي والبسني قبولا  "بسلمهت 3 "
    Hizbulautad ini lebih cenderung digunakan untuk pengasihan secara umum, kalau mau gigunakan secara kusus lafadz yang bergaris bawah diganti dengan nama orang yang dikehendaki.

    خزب النصر
    اللهم بسطوة جبروت قهرك بسرعة اغاثة نصرك وبغيرتك لانتهاء حرمتك وبحمياتك لمن احتمى باياتك نسئلك ياالله يا سميع يا قريب يامجيب يا سريع يا منتقيم ياشديد البطش ياجبار ياقهار يامن لايعجزه قهر الجبابرة ولايعظم عليه هلاك المتمردة من الملوك والا كاسرة ان تجعل كيد من كادني في نحره ومكر من مكرني عائدا عليه وحفرة من حفرلي واقعا فيها "ياالله 3×" ومن نصب لي شبكة الخداع اجعله ياسيدي مساقااليها ومصادا فيها واسيرا لديها . اللهم بحق كهيعص اكفنا هم العداولقهم الردا واجعلهم لكل حبيب فيدا وسلط عليهم عاجل النقمة في اليوم والغدا اللهم بدد شملهم اللهم فرق جمعهم اللهم اقلل عدادهم اللهم اجعل الدائرة عليهم اللهم اوصل العذاب اليهم اللهم اخرجهم عن دائرة الحلم واسلبهم مدد الامهال وغل ايدهم وارجلهمواربط على قلوبهم ولا تبلغهم الامال اللهم مزقهم  كل ممزق مزقته من اعدائك انتصارا لانبيائك ورسلك واوليائك  " اللهم انتصر لنا انتصارك لاحبابك  على الاعدائك 3×"   "اللهم لاتمكن الاعداء فينا ولاتسلطهم علينا بذنوبنا 3×" "حم7×" حم الامر وجاء النصر فعلينا لاينصرون . حمعسق حمياتنا ممانخاف, اللهم قناشر الاسواء ولاتجعلنا محلا للبلوى. اللهم اعطنا امل الرجاء وفوق الامل ياهو ياهو ياهو  يامن  بفضله لفضله نسئلك العجل العجل الهي الاجابة  الاجابة يامن اجاب نوحا في قومه ويامن نصر ابراهيم على اعدائه ويامن رد يوسف على يعقوب  يامن كشف ضر ايوب يامن اجاب دعوة زكريا يامن قبل تسبيح يونس ابن متى نسئلك باسرار هذه الدعوات المستجابة ان تقبل مابه دعوناك وان تعطينا ما سائلنا انجزلنا وعدك الذى وعدته لعبادك المؤمنين . لااله الا انت سبحانك انى كنت من اللظالمين , انقطعت امالنا وعزتك الا منك وخابا رجائنا وحقك الا فيك " ان ابطئت غارت الارحام وابتعدت فاقرب الشيء منا غارةالله يا غارةالله جدى السير مسرعة في حل عقدتنا يا غارةالله ياغارةالله يا غارةالله عدت العادون وجاروا ورجوناالله مجيرا وكفى بالله وليا وكفى بالله نصيرا وحسبنا الله ونعم الوكيل ولاحول ولاقوة الا بالله العظيم 21×" "سلام على نوح في العالمين 3×"


    Cara Mengamalkan aurod ini
    1.      Setiap setelah sholat magrib dan subuh, membaca tawasul fatihah kepada nabi dan lain-lain kemudian membaca :
    a .استغفر الله    sebanyak 21 X dengan cara lafadz الله nya dibaca panjang sampai nafas terakhir. Contoh:  Astaghfirullooooooooooooooooooooooooooooooooooh. Astaghfirullooooooooooooooooooooooooooooooooooh.  Sampai 21 X (sambil mengingat semua dosa yang pernah kita perbuat, diusahakan samapai meneteskan air mata)
    b. ياالله          sebanyak 21 x dendan cara seperti poin a.
    Contoh : yaa Alloooooooooooooooooooooooooooooh, yaa Alloooooooooooooooooooooooooooooh, Sebanyak 21 x
    c.      الله sebanyak 21 x dengan cara seperti poin a. Contoh : Alloooooooooooooooooh, Alloooooooooooooooooooooooooooooooooh, sebanyak 21 x
    2.  Pada malam hari sholat taubat, sholat hajat (syukur sholat tahajud)kemudian membaca aurod hibulautad, annashr, alam nasroh sebanyak 3 x.

    Pada poin 1 dan 2  dilakukan selama 21 hari/41 hari berturut –turut tanpa puasa.

    Amalan Hizbunashri amat panas, jangan digunakan untuk sembaranag,
                                                                                                     
                                                                                                     
    Nb. Masalah hasilnya bisa dikonsultasikan di fb saya